PERMASALAHAN
Pelayanan Kesehatan masa hamil merupakan bagian dari pemenuhan hak dasar setiap ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan Kesehatan yang bermutu, tujuan utamanya adalah agar ibu hamil dapat menjalani masa kehamilan dengan kondisi fisik dan mental ynag sehat, melahirkan dnegan aman, serta menghasilkan bayi ynag sehat dan berkualitas. Salah satu bentuk nyata dari pelayanan Kesehatan ibu hamil adalah pelayanan antenatal care (ANC). Pemerintah menganjurkan agar ibu hamil mendapatkan pelayanan ANC minimal enam kali selama masa kehamilan, dengan distribusi waktu yang tersruktur. Satu kali pada trimester pertama (0-12 minggu), dua kali pada trimester kedua (12-24 minggu), dan tiga kali pada trimester ketiga (24 minggu hingga menjelang persalinan). Pola kunjungan ini di rancang untuk mendeteksi secara dini faktor risiko, mencegah komplikasi, serat memberikan penganan awal bila terjadi gangguan selama kehamilan. Keberhasilan pelayanan ANC biasanya di ukur melalui indikator cakupan K4 dan K6.
Salah satu indikator utama dalam menilai derajat Kesehatan ibu adalah Angka Kematian Ibu (AKI). AKI tidak hanya mencerminkan kualitas pelayanan Kesehatan, tetapi juga menggambarkan kindisi sosial ekonomi, status gizi, dan lingkungan tempat tinggal. Selain itu Angka Kematian Bayi (AKB) juga menjadi indikator penting dlaam mengukur kulaitas layanan Kesehatan maternal dan neonatal.
Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia, hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan bahwa: AKI nasional pada tahun 2022 sebesar 207 per 100.000 kelahiran hidup, dan meningkat menjadi 305 pada tahun 2023. AKB nasional sebesar 16.9 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2022, naik menjadi 17 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2023. Cakupan K6 nasional juga belum mencapai target SPM 100%, yaitu hanya 70.9% pada tahun 2022 dan menurun menjadi 70.4% pada tahun 2023.
Kondisi serupa terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan, dimana: AKI meningkat dari 136(2022) menjadi 145 per 100.000 kelahiran hidup (2023). AKB naik dari 10 menjadi 11.7 per 1.000 kelahiran hidup. Cakupan K4 relatif stegnan, dari 70% (2022) menjadi 70.3% (2023). Namun cakupan K6 justru menurun dari 64.4% (2022) menjadi 58.8% (2023).
Di tingkat kabupaten Tabalong mencatat: AKI tahun 2023 sebesar 87 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 10.7 per 1.000 kelahiran hidup.
Lebih spesifik, diwilayah kerja Puskesmas Wirang, tercatat: pada tahun 2022, terdapat 1 kasus kematian ibu hamil karena penyakit jantung. Tahun 2023 tidak ada kematian ibu. Untuk kematian bayi. Pada tahun 2022 tidak ada kematian bayi dan tahun 2023 terjadi kematian bayi 1 orang yang disebabkan karena kelaianan bawaan.
Selain AKI dan AKB, tantangan lain yang dihadapi Puskesmas Wirang adalah belum optimalnya cakupan kunjungan ANC. Meskipun cakupan K4 pada tahun 2022 tercapai sebesar 93%, angka ini menurun menjadi 79% pada tahun 2023, cakupan K6 pun masih fluktuatif, yaitu 64% pada tahun 2022, dan meningkat menjadi 70.6% pada tahun 2023, tetapi belum memenuhi target SPM sebesar 100%.
Data-data tersebut menunjukkan bahwa meskipun terdapat peningkatan di beberapa aspek, namun tingginya AKI dan AKB, serat cakupan ANC yang belum optimal, mengindintifikasikan perlunya perbaikan dalam penyelenggaraan pelayanan antenatal menjadi hal yang sangat mendesak untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta mencapai target pelayanan yang telah ditetapkan.
METODE PEMBAHARUAN
Sebelum inovasi dilakukan, pelaksanaan kelas ibu hamil di Puskesmas Wirang hanya di laksanakan oleh bidan tanpa melibatkan lintas program. Kurangnya kalaborasi ini menyebabkan capaian program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) menjadi sangat rendah.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Puskesmas Wirang menggagas sebuah inovasi bernama KEMILAU CINTA TERINTEGRASI (Kelas Ibu Hamil Andalan Utama Cegah Kematian Ibu dan Anak), yang mengedepankan pendekatan kolaborasi antar program dalam mendukung kelas ibu hamil.
KEUNGGULAN DAN KEBAHARUAN
Inovasi KEMILAU CINTA TERINTEGRASI (Kelas Ibu Hamil Andalan Utama Cegah Kematian Ibu dan Anak) merupakan perluasan dari program kelas ibu Hamil yang diselenggarakan oleh Puskemas Wirang secara terjadwal, berkesinambungan, dan terintegrasi dengan lintas program serta melibatkan lintas sector secara aktif. Dalam inovasi ini, ibu hamil tidak hanya untuk bertukar pengalaman seputar kehamilan, namun juga dibekali dengan pengetahuan pengetahuandan ketrampilan praktis terkait kehamilan, persiapan persalinan, masa nifas, KB pasca persalinan, pencegahan komplikasi, perawatan bayi baru lahi, serta aktivitas fisik seperti ibu hamil. Seluruh kegiatan ini diberkan langsung oleh tenaga Kesehatan sebagai bentuk peningkatan literasi Kesehatan ibu.
Pada tahun 2022, inovasi ini dikembangkan lebih lanjut melaui program PEKA (Pengingat Kunjungan Antenatal Care), yang memanfaatkan media WhatsApp (WA) dan Short Massage Servis (SMS). Inovasi PEKA menjadi sarana komunikasi dua arah antara ibu hamil dan petugas Kesehatan melalui grup WA yang dikelola langsung oleh tenaga Kesehatan.
Fungsi utama PEKA adalah:
1. Meningkatkan kepatuhan ibu hamil terhadap kunjungan K4 melalui reminder atau pengingat kunjungan ANC.
2. Memberikan akses cepat terhadap informasi dan edukasi tentang kehamila, termasuk tanda bahaya trimester III. Ibu hamil dapat secar mandiri bertanya atau mendapatkan dukungan langsung tanpa harus datang ke fasilitas Kesehatan.
Penggunaan WA dan SMS terbukti efisien, murah , mudah di akses oleh semua kalangan, dan dapat menjangkau daerah dengan jaringan terbatas (2G), sehingga menjadi alat yang efektif untuk menyebarluaskan informasi Kesehatan, bahkan hingga ke wilayah terpencil.
Pada tahun 2024, inovasi ini Kembali diperluas dengan meluncurkan SINAR CINTA (Skrining Ultrasonografi Terencana untuk Cegah Risiko Kematian Ibu dan Anak), sebagai upaya peningkatan layanan deteksi dini risiko kehamilan melalui pemeriksaan USG terjadwal dan terstandar. Sebelum adanya SINAR CINTA, banyak ibu hamil enggan melakukan USG ke rumah sakit dengan berbagai alasan seperti jarak, biaya, atau ketidaknyamanan, sehingga sejumlah kasus risiko pada kehamilan sering terlambat terindentikasi
Dengan hadirnya layanan USG di Puskesmas Wirang, ibu hamil kini dapat menjalani pemeriksaan secara terjadwal sesuai standar ANC, langsung oleh tenaga Kesehatan terlatih melalui skrining USG ini, berbagai risiko seperti kehamilan ektopik, kelainan letak janin, gangguan pertumbuhan janin, hingga risiko preeklamsi dapat dikenali sejak dini. Lebih lanjut, jadwal kunjungan dokter spesialis kandungan dan spesialis anak ke Puskesmas Wirang turut memperluat layanan ini, menjadikan lebih merata, berkualitas, dan terintegrasi dalam sistem pelayanan KIA di tingkat primer.
CARA KERJA KEMILAU CINTA TERINTEGRASI
1. Persiapan
2. Rapat Lintas Program
3. Rapat Lintas Sektor
4. Implemetasi Kemilau Cinta Terintegrasi:
· Pembuatan WA Group
· Kunjungan Rumah
5. Implementasi PEKA
6. Implementasi SINAR CINTA
7. Monitoring dan Evaluasi
Inovasi ini bertujuan untuk:
1. Melaksanakan upaya penurunan AKI dan AKB.
2. Meningkatkan cakupan K4 dan K6